Rabu, 02 Februari 2011

Logistik Pasar


Donald J. Bowersox ( 2000 : 13 )mendefinisikan logistik sebagai berikut:

“ Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari suplier, diantara fasilitas-fasilitas perusahan dan kepada para pelanggan ”.

The Council of Logistiks Management ( CLM ) organisasi pelopor logistik di Amerika Serikat yang memiliki anggota sekitar 15.000 orang, Dasar-Dasar Manajemen Logistik dan SCM ( 2008 : 2) mendefinisikan Managemen Logistik sebagai berikut :
“ Manajemen logistik merupakan bagian dari proses Suplly Chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan keefesienan dan keefektifan aliran penyimpanan barang, pelayan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of-origin) hingga titik konsumsi (point-of-cosumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan ”.
Kotler ( 2002 : 612 ) mengemukakan pengertian Logistik Pasar adalah sebagai berikut:
“ Mencakup perencanaan, implementasi, dan pengendalian arus fisik bahan serta barang akhir dari titik asal ke titik penggunaaan untuk memenuhi tuntutan pelanggan atas dan dengan melakukan semua tugas itu diperoleh imbalan berupa laba ”.

a.    Aktivitas Logistik Pasar
Logistik pasar mencakup beberapa aktivitas. Yang pertama adalah peramalan penjualan, atas dasar tersebut perusahaan menjadwalkan distribusi, produksi, dan level persediaan. Perencanaan produksi menunjukkan bahan yang harus dipesan oleh departemen pembelian. Bahan-bahan itu tiba melalui transportasi masuk, memasuki daerah penerimaan, dan disimpan di bagian persediaan bahan mentah. Bahan mentah diubah mejadi barang jadi. Inventori barang jadi merupakan penghubung antara pesanan pelanggan dan kegiatan manufaktur perusahaan. Pesanan pelanggan akan mengurangi level persediaan barang jadi, dan kegiatan manufaktur akan menambah level persediaan barang jadi. Barang jadi bergerak keluar dari jalur perakitan dan melewati pengemasan, penyimpanan dalam pabrik, pemrosesan dalam ruang pengiriman, transportasi keluar, penggudangan, dan pengiriman serta pelayanan pelanggan.

b.    Tujuan Logistik Pasar
Banyak perusahaan yang menyatakan tujuan logistik pasar mereka sebagai “menyampaikan barang yang tepat ke tempat yang tepat pada saat yang tepat dan biaya terendah.” Sayangnya, tujuan itu hanya memberikan sedikit petunjuk praktis. Tidak ada sistem logistik pasar yang dapat sekaligus memaksimumkan pelayanan pelanggan dan meminimumkan biaya distribusi. Pelayanan pelanggan maksimum berarti persediaan yang besar, transportasi yang lebih baik, dan gudang yang banyak, semua itu akan menaikan biaya logistik pasar.
Perusahaan tidak dapat mencapai efisiensi logistik pasar dengan meminta tiap menejer logistik pasar untuk meminimumkan biaya,. Biaya logistik pasar saling berkaitan, dan saling berhubungan secara berlawan.
Karena aktivitas logistik pasar melibatkan hubungan timbal-balik yang sangat kuat, keputusan harus dibuat secara menyeluruh. Titik awal untuk merancang sistem logistik pasar adalah mempelajari apa yang diminta pelanggan dan apa yang ditawarkan pesaing. Pelanggan tertarik pada pengiriman yang tepat waktu, kesediaan pemasok untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak, penanganan barang yang cermat, kesediaan pemasok untuk menerima kembali barang yang cacat dan menggantinya dengan cepat.
Kemudian perusahaan harus meneliti kepentingan relatif atas output-output pelayanan itu. Perusahaan juga harus mempertimbangkan standar layanan pesaing. Perusahaan biasanya ingin menawarkan setidaknya pelayanan yang sama seperti atau bahkan lebih dari pesaing. Tetapi tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan penjualan. Perusahaan harus memperhatikan biaya dari pemberian level pelayanan yang lebih sedikit dan membebankan harga yang lebih rendah. Perusahaan lain menawarkan lebih banyak pelayan dan membebankan harga yang lebih tinggi. Perusahaan pada akhirnya harus menetapkan beberapa janji kepada pasar. Beberapa perusahaan bergerak lebih jauh dan menetapkan standar untuk tiap faktor pelayanan.
Dengan adanya tujuan-tujuan logistik pasar yang telah disebut dimuka, perusahaan harus merancang sistem logistik pasar yang akan meminimumkan biaya pencapaian tujuan tersebut.
Kotler (2002:616) Tiap kemungkinan sistem logistik pasar akan mengakibatkan biaya berikut :           M = T + FW + VW + S
Dimana :        M =      total biaya logistik pasar untuk sistem yang diusulkan
T =      total biaya pengangkutan untuk sistem yang diusulkan
FW = otal biaya tetap penggudangan (fixed warehouse cost) untuk sistem yang diusulkan,
VM = total biaya variabel penggudangan (termasuk persediaan) untuk sistem yang diusulkan.
S =      total biaya kehilangan penjualan (cost of lost sales) karena penundaan pengiriman rata-rata diterapkan sistem yang diusulkan.”
Untuk memilih sistem logistik pasar perlu diteliti biaya total (M) yang berkaitan dengan tiap sistem yang diusulkan serta memilih sistem yang meminimumkan biaya total tersebut. Jika sulit mengukur S, perusahaan harus mengarah ke meminimumkan T + FW + VW untuk level tertentu sasaran pelayanan pelanggan.
Keputusan Logistik Pasar
Kotler ( 2002 : 616 ) menerangkan bahwa ,empat keputusan utama yang harus dibuat berkenaan dengan logistik pasar, adalah :
“ 1. Bagaimana sebaiknya pesanan ditangani?(pemrosesan pesanan),
 2. Diman persediaan sebaiknya ditempatkan?(penggudangan),
3. Berapa banyak persediaan yang harus disimpan?(persediaan), dan
4. Bagaimana sebainya barang dikirimkan?(pengangkutan). “

Ad 1. Pemprosesan Pesanan
Biaya perusahaan sekarang yang mencoba untuk memperpendek siklus-pesanan-sampai pembayaran yaitu, waktu antara penerimaan surat pesanan, pengiriman barang pesanan, dan pembayaran pesanan. Siklus itu mencakup banyak tahap, yang meliputi pengiriman surat pesanan oleh wiraniaga ke kantor pusat, pemasukan peasanan ke bagian keuangan dan pemeriksaan kredit pelanggan, penjadwalan persediaan dan produksi, pengiriman pesanan dan faktur, serta penerimaan pembayaran. Semakin panjang siklus itu, semakin rendah kepuasan pelanggan dan laba perusahaan. Tetapi perusahaan-perusahaan membuat kemajuan yang besar.
Ad. 2. Penggudangan
Setiap perusahan harus menyimpan barang jadinya hingga terjual karena siklus produksi dan konsumsi jarang bersesuain. Fungsi penyimpanan membantu mengatasi perbedaan antara produksi dan jumlah yang di inginkan pasar. Perusahaan harus memutuskan jumlah lokasi penyimpanan. Semakin banyan lokasi penyimpanan berarti barang dapat dikirimkan kepada pelanggan lebih cepat. Tetapi hal itu berarti biaya penggudangan akan meningkat.
Ad. 3. Inventori
Level persediaan merupakan keputusan utama logistik pasar. Wiraniaga ingin perusahaannya menyimpan persediaan yang cukup sehingga dapat segera memenuhi semua pesanan pelanggan. Namun, tidak efektif dalam biaya jika perusahaan menyimpan persediaan sebanyak itu. Biaya persediaan bertambah pada laju semakin meningkat jika level pelayanan pelanggan mendekati 100 persen. Manajemen perlu mengetahui peningkatan penjualan dan laba sebagai akibat dari menyimpan persediaan yang lebih besar dan dari menjanjikan waktu pemenuhan pesanan yang lebih cepat, kemudian membuat keputusan berdasarkan hal tersebut.
Ad. 4. Pengangkutan
Pemasar perlu memperhatikan keputusan pengangkutan. Pilihan pengangkutan akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman tepat-waktu, dan kondisi barang saat tiba di tujuan, semua itu akan mempengaruhi keputusan pelanggan.
Strategi logistik pasar harus diturunkan dari strategi bisnis, dan bukan sekedar pertimbangan biaya. Sistem logistik harus bersifat intensif informasi dan membentuk hubungan elektronik di antara para pemercaya ( stakeholders ). Akhirnya perusahaan harus menetapkan sasaran logistiknya untuk menandingi atau melebihi standar pelayanan pesaing, dan harus melibatkan anggota dari sesuai tim yang relevan dalam proses perencanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar